Page 4 - Demo
P. 4


                                    3Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS alBaqarah [2]: 172 -173, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya sebagai berikut ini:2. QS al-Baqarah [2]: 168-169Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah ke-padaNya (QS al-Baqarah [2]: 172).Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkan-nya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (QS al-Baqarah [2]: 173).Dalam QS Al-Baqarah ayat 172, Allah SWT memerintahkan manusia, khususnya orang-orang beriman, untuk mengonsumsi makanan yang baik dan halal. Perintah ini menegaskan kembali seruan dalam ayat sebelumnya, namun dikhususkan bagi mereka yang benar-benar beriman. Selain itu, Allah SWT juga mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat-Nya dengan cara menggunakannya untuk kebaikan, seperti membantu sesama dan membangun fasilitas yang bermanfaat bagi umat. Bersyukur dan beribadah memiliki keterkaitan erat, sebab salah satu bentuk syukur yang hakiki adalah dengan mengabdikan diri kepada Allah SWT.Dalam ayat 173, Allah SWT menetapkan jenis-jenis makanan yang diharamkan, yaitu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih dengan menyebut nama selainNya. Bangkai merupakan hewan yang mati tanpa disembelih secara syariat, kecuali ikan dan belalang yang tetap halal dikonsumsi. Dari segi kesehatan, bangkai dapat membawa penyakit, sehingga larangan ini juga bermanfaat bagi manusia. Daging babi pun diharamkan meskipun tidak disebutkan alasannya dalam Al-Qur%u2019an. Namun, hikmahnya antara lain untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, karena babi dikenal sebagai hewan yang kotor. Selain itu, hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah SWT juga haram dikonsumsi. Kaum penyembah berhala pada masa lalu sering menyebut nama sesembahan mereka saat menyembelih hewan, sehingga praktik ini dianggap sebagai bentuk kesyirikan. Namun dalam kondisi darurat, misalnya apabila tidak memakannya bisa menimbulkan kematian, karena tidak ada lagi makanan selain itu, atau karena diintimidasi jika tidak mau memakannya akan dibunuh. Maka hukum keharaman ini bisa menjadi halal demi menjaga kehidupan. Islam memberi keringanan dalam situasi darurat, menunjukkan bahwa aturan dalam agama selalu mempertimbangkan kemaslahatan umat manusia.a. Terjemah Ayatb. Penjelasan Ayat PUTAR AUDIO
                                
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10